3 Penyebab Kenapa Budaya Jam Karet Selalu Ada di Indonesia

Disiplin tidak  menjamin kesuksesan, tapi tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa kedisiplinan.

 Termasuk disiplin dalam hal penggunaan waktu.
Budaya jam karet memang bukanlah hal baru di Indonesia, seakan sudah mengakar dan menjadi culture yang sudah sangat dekat dengan kehidupan di Indonesia. Nah apakah penyebab dari kejadian jam karet ini? Mari kita kupas di artikel ini.

Bicara soal jam karet, maka saya jadi ingat dengan kejadian sewaktu saya membawakan sebuah seminar bisnis internet di Jambi pada awal Januari 2013 lalu. Seminar yang rencananya dimulai jam 9 pagi, eh malah molor sampai jam 10 kurang. Waktu itu banyak peserta yang tidak datang tepat waktu.

Memang susah sekali jika jam karet sudah jadi bagian dari masyarakat. Untuk itu berikut ke-3 penyebab yang menjadikan budaya jam karet ini sulit dihilangkan dari kehidupan kita.

1. Orang-Orang Suka Menunda.

Ya, suka menunda adalah penyebab utama dari budaya jam karet ini. Tak bisa dipungkiri, ada cukup banyak orang yang kerap menunda melakukan sesuatu. Misalnya menunda pertemuan, tentu saja hal semacam ini akan mempengaruhi waktu orang lain. Dan jika waktu seseorang sudah terganggu maka dampaknya bisa meluas ke berbagai hal lain.

Mau tak mau, keterlambatan akan sering terjadi. Dan jadilah jam karet.
Kebiasaan menunda memang tidak baik, untuk itu mari kita mulai dari kita untuk lebih bersegera dalam melakukan sesuatu :).

2. Orang-Orang Menganggap Bahwa Jam Karet Sudah Jadi Budaya.

Banyak orang yang merasa bahwa buat apa datang cepat, toh akhirnya acaranya pasti molor.
Kira-kira begitulah persepsi sebagian orang, mereka menjadi malas datang tepat waktu (datang cepat) karena mereka meyakini bahwa biasanya acara akan jadi molor. Dari jam 9 jadi jam 9.30, dari jam 10 jadi jam 10.45 dan seterusnya.

Dan kebiasaan ini sudah jadi habits, sudah jadi kebiasaan, jadi mau tak mau jelas tidak mudah untuk dihilangkan.

3. Kebiasaan Memaklumi Keadaan.

Di Indonesia bukanlah hal yang tabuh untuk memaklumi sesuatu, misalnya seseorang terlambat ke kantor. Lalu ia ditanya oleh atasannya, kenapa kamu terlambat? 
Di jalan tadi macet pak..

Ya hal semacam ini tidaklah asing bagi sebagian orang. Akan selalu ada saja alasan agar kita dimaklumi. Kebiasaan memaklumi ini jika terlalu sering dan lama maka menjadi tidaklah baik. Pemakluman yang terlalu sering akan mengakibatkan kita kurang tegas, dan kalau tidak tegas disiplin pun jadi susah untuk diterapkan.

Walhasil imbas nya adalah kebiasaan jam karet menjadi kerap dimaklumi oleh orang-orang.
Nah rekan pembaca itu dia 3 penyebab budaya jam karet tetap eksis di Indonesia saat ini. Tidak ada guna nya kita mengeluhkan keadaan dan budaya jam karet ini. Lebih baik kita menjadikan diri kita lebih baik.

Untuk itu yuk kita mulai dari diri kita sendiri, mari belajar disiplin dimulai dari diri sendiri, mari kita lebih tepat waktu dan yang pasti kita harus lebih tegas agar kita bisa disiplin.


Semoga artikel ini bermanfaat ya :).


Komentar

Postingan Populer