DPU... DEMIT PENGGANGGU USAHA!

Demit punya nama panjang Dedemitz.. Katanya sih bentuknya kayak setan berwujud apapun, mau tuyul, kuntilanak, wewe gombel, genderuwo, glundung pringis, pocong, dan nama-nama lain yang kata anak sekarang gak ada keren-kerennya!
Yang jelas, beliau-beliau semua adalah mahluk ghaib ciptaan Allah, seperti kita juga.. Bedanya kita enggak ghaib! Kelihatan jelas dalam pandangan mata.. Ada yang kurus ada yang genduut!

Tahun 2003..
Saya bekerja di Event Organizer yang dapat tugas bikin acara syukuran pindahan kantor sebuah operator selular besar Indonesia. Lokasi kantor lama di Jalan Kaliurang Jogja, bergeser ke jalan Sudirman. Hari itu saya mendapatkan kisahnya dari satpam kantor, akrab dengan saya yang tiap hari mondar-mandir disana..
Kemarin ada tukang yang lembur sampai malam merapikan satu ruangan yang keramik lantainya diganti. Bangunan kantor itu memang bangunan tua yang disulap lebih modern bagian dalamnya, tanpa mengganti bagian luarnya.
Ketika masih khusuk memasang keramik, tukang itu mendengar suara-suara seperti lemari yang pintunya diketuk-ketuk sesuatu, pertama sik cuek, lama-lama keganggu juga dia.. Tengok kanan kiri gak ada apa-apa, lanjut kerja lagi..
Lah suaranya kok muncul lagi, mmm.. Tadi belum nengok ke atas, pelan-pelan wajahnya ditengadahkan...
Blaaaaaaaaaaa....
Ada mbak-mbak berambut panjang, berbaju putih duduk dengan manis diatas lemari..
Seketika tukang itu menjerit, dan langsung 'semaput' on lokesien! Satpam yang berjaga di pintu depan langsung berlari menolongnya.. Setelah siuman baru kisah pertemuannya dengan si mbak itu disampaikan... Hiii!

Seminggu kemudian ketika acara syukuran kantor baru dilaksanakan, mereka mengundang tamu-tamu penting, Gubernur Jogja, para Bupati dan walikota hadir semua. Direktur utama operator seluler itupun hadir langsung dari Jakarta. Manajemen mereka gak mau kecolongan lagi, mereka meminta bantuan seorang ustadz berjaga sebelum dan selama acara, saya melihat langsung usai Ashar pak ustadz sudah berdiam di halaman belakang, ada pohon agak rindang disana, dia tampak mengaji dibawahnya.. Sampai malam puncak acara dia tidak beranjak dari sana.
Satpam kantor membisiku lagi,
"Mas, pada nongkrong di sana yang nunggu.. Makanya dijagain, kulonuwun biar tidak mengganggu.."
Acara usai jam 10 malam, hanya 2 menit usai Gubernur Jogja meninggalkan lokasi acara, langsung bruussss.. Hujan deras di lokasi.. Semua karangan bunga, karpet, dan hiasan basah kuyup tak bersisa..

Tahun 2009..
Usai mengisi seminar di Gedung Graha Sabha Pramana UGM, ada seorang mahasiswa mendekati saya..
"Mas, ada usul enggak apa yang harus dilakukan? Bulan ini warungku omzetnya turun drastis.. Kejadiannya aneh2 mas, aku kan punya warung bubur kacang ijo, naah pernah satu malam ada 3 orang lagi makan disitu, aku yang melayani langsung. Naah tiba-tiba mereka pergi mas, ketakutan.. Pas aku kejar mereka bilang melihat ada pocong berdiri di belakangku.. Serem kan mas! Padahal dulu gak ada.."
Mmmmmm.....
Dia melanjutkan omongannya sendiri,
"Apa ada orang iseng yang mengganggu warungku ya mas? Itu jin kiriman biar pelanggan pergi dan gak betah di warungku? Disekitar situ ada beberapa warung yang sama usahanya denganku.. "

Tahun 2010..
Ada mahasiswa lain yang curhat, warungnya di daerah Godean Jogja tiba-tiba sepi, para pelanggan yang datang turun drastis. Sekalinya datang mereka ngomong, kok warungnya sering tutup ya?
Laaah buka terus kok! Tapi dalam pandangan mereka warungnya kok tutup..
"Lain kali kami habis masak nasi mas.. Nasinya masih kebul-kebul bau harum, dah siap untuk dijual. Setengah jam kemudian pas ada pelanggan, mau ngambil nasi laaah itu nasi jadi bau mas, dah kayak nasi kemarin.. Aneh banget kan mas!"
Grrrrrrr.....

Tahun 2012 saya mengalami sendiri..
Pagi hari karyawan saya yang sedang menyapu halaman warung menemukan pocong mini dibawah gerobak makanan di depan. Ini pocong imut bener.. Dibungkus pakai kain kafan, diikat 3 bagian. Karyawan saya memberanikan diri membukanya.. Fiuuuh! Isinya kembang kuburan yang harum beraneka warna..

Lain kali lantai warung sudah bersih semua dipel, laah gak berapa lama ada ribuan semut bergumpal-gumpal ada dibawah meja.. Logikanya, ribuan semut ini butuh waktu lah, antri keluar dari lobang terus bareng-bareng nongkrong di bawah meja. Dan tentu dibawah meja itu harusnya ada sesuatu yang manis yang jadi pengundang gairah mereka. Apakah segumpal gula atau sepotong daging ayam yang kelihatan renyah dimata mereka.. Ini baru juga selesai dipel, kok mereka datang tiba-tiba..
Kejadian karyawan kesurupan 3 kali saya alami, yang paling parah karyawan yang tidur disana sampai pergi seminggu tanpa kabar. Ketika ketemu dia kayak orang linglung, katanya ketika malam itu tidur di warung seperti ada yang memanggil dan mengajaknya pergi.. Dan selama seminggu itu dia berjalan kemana-mana tanpa tujuan. Ngalor ngidul, makan dikasih orang. Sampai akhirnya bisa pulang ke rumah sendirian, saya butuh dua kali proses rukiyah sampai dia sadar total...

Ya begitulah, kita hidup di dunia persaingan usaha yang kadang membuat orang buta mata dan hatinya. Halal haram urusan belakangan, yang penting warungku paling ramai pelanggan..
Akhirnya praktek perdukunan dilakukan, kirim-kiriman benda ghaib, agar mengganggu yang lainnya.. Semua ujung-ujungnya adalah uang, uang, uang.. Kejaarrrr terusss! Gak peduli dengan keberkahan.

Terus gimana dong mas? Kalo menghadapi itu..
1. Istighfar.. Mohon ampun kepada Allah, yakin bahwa Allah pemilik Seluruh Rejeki di alam semesta, dan rejeki kita bukan sandal jepit yang bisa tertukar. Tidak ada orang lain yang bisa mengambil rejeki yang sudah menjadi hak kita dari Allah... Titik!

2. Jika terjadi hal-hal diluar nalar, ya kita ikhtiar membersihkan. Dengan cara rukiyah yang diajarkan Nabi untuk membersihkan gangguan-gangguan jin tersebut. Kalau gak bisa sendiri ya minta tolong pada ahlinya. Jangan kaget, kadang ada benda-benda aneh ditemukan, yang ditanam diam-diam oleh orang iseng di beberapa sudut ruangan. Kalo dokter ahlinya mengoperasi dan membersihkan benda-benda yang tumbuh di daging manusia, naah mereka ini tau ilmunya membersihkan yang aneh-aneh tersebut di tempat usaha..

3. Bentengi diri, ajak karyawan berdoa bersama sebelum mulai bekerja. Beberapa kawan saya yang sudah menerapkan spiritual company malah mewajibkan karyawannya mengaji bersama setiap pagi sebelum mulai kerja. Menjadikan tempat itu auranya positif, diselimuti doa-doa, adem dan mengundang rejeki hari itu.. Dimulai dengan yang baik, nanti malam pas tutup warung Insya Allah juga hasilnya baik.

4. Tetap berbaik sangka, jangan pernah menuduh orang-orang disekitar yang iseng ngerjain warung kita. Ghaib itu sangat misterius, dan biasanya mereka yang membantu membersihkan tempat usaha kita tidak mau menyebutkan, kalo gangguan jin ini adalah kiriman dari si A, si B, si C.. Bakal malah bikin pikiran kita jadi kotor menuduh sini dan sana. Tetaplah tersenyum kepada siapapun..

5. Bayarkan zakatnya, tambahi sedekahnya. Inget 2,5% dari harta kita adalah hak fakir miskin. Sedangkan sedekah, mau 10-20% dari profit juga boleh. Pesan Nabi, manfaat sedekah itu menolak bala dan mendatangkan rezeki. Bayar premi bulanannya kepada Allah langsung, salurkan ke duafa atau panti-panti asuhan, pondok-pondok pesantren dan semua yang membutuhkan, termasuk orang-orang terdekat.

6. Teruslah usaha, jangan berhenti.. Jangan menyerah! Dalam dunia bisnis untung dan rugi itu hal biasa. Kalo untung terus gak seru jadinya. Allah menjadikan ritme naik turun rejeki kita agar kita selalu bersyukur dengan semua yang kita terima. Itu ilmu 33 SKS untuk sampai pada level pasrah.. Sampai nanti hati kita bisa ngomong: "Buka usaha ini adalah ikhtiar saya, soal rejeki itu hak Allah, Tuhan yang menciptakan dan mencukupkan rejeki saya sejak dalam kandungan dulu.."

Kawanku, semakin hari dunia ini akan semakin seru dengan hiruk pikuknya. Masalah akan datang silih berganti, roda berputar, kadang kita nyaman diatas.. Esok hari kita bisa kejepit dibawah.
Dalam kondisi apapun, jadikan dzikir ini jadi pelindung diri kita luar dalam.. Baca sebanyak-banyaknya, biar tembus ke hati hingga sumsum tulang belulang...

"Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man nasir."
(Cukup bagiku Allah sebaik-baik penolong dan pelindungku)


Komentar

Postingan Populer